Di dalam memenuhi kebutuhan konstruksi pembangunan dan infrastruktur, penggunaan produk beton telah banyak digunakan pada beberapa tahun terakhir ini. Tidak mengherankan apabila banyak perusahaan beton yang bersaing dan memberikan berbagai keperluan produk-produk yang mereka hasilkan untuk memenuhi kebutuhan ini. Mereka tidak hanya bersaing dalam harga produk beton saja, melainkan mereka juga menawarkan kualitas terbaik yang beragam.

Kualitas produk beton dinilai sebagai tolak ukur terpenting yang dijadikan pertimbangan bagi para kontraktor dalam memenuhi kebutuhan infrastruktur proyek yang sedang dikerjakannya. Kami (PT megacon Bangun Perkasa) merupakan perusahaan pabrik beton terbaik di negara Indonesia yang selalu siap memberikan pelayanan untuk kebutuhan konstruksi yang anda butuhkan dalam skala yang kecil maupun skala besar sekaligus.

Pada artikel kali ini kami akan membahas mengenai bahan-bahan atau hal yang digunakan dalam proses pembuatan beton Sesuai dengan standar. Apabila Anda ingin melakukan pemesanan yang berkaitan dengan produk beton atau akan membuat beban sendiri di rumah.

Total sendiri memiliki pengertian yakni konstruksi yang terbuat dari perpaduan semen, agregat (kerikil atau split), pasir, dan juga air. Bagi berapa proses produksi beton, ada yang menggunakan semen dengan tambahan zat aditif seperti cairan kimia yang mempunyai beragam spesifikasi sesuai dengan kebutuhan beton yang ingin anda produksi. Zat aktif ini bisa mempercepat maupun memperlambat proses pengerasan beton tersebut. Di bawah ini adalah kumpulan bahan baku pembuatan beton yang perlu Anda ketahui antara lain:

Batu Beton

Batu beton termasuk ke dalam salah satu material yang penting yang harus ada di dalam proses pembuatan produk beton tersebut. Di dalam SNI atau standar nasional Indonesia, batu beton biasa disebut dengan istilah agregat kasar. mengapa? hal tersebut karena beton mempunyai kandungan berupa batu pecahan atau Kerikil yang berfungsi sebagai material agregat.

Perusahaan beton ini bisa memilih jenis batuannya sendiri, bahkan memilih beberapa dari batu alam itu yang kemudian dipecah menjadi kecil-kecil sesuai dengan kebutuhan. Rata-rata batu yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan campuran beton yaitu batu alam yang biasanya diambil dari sungai. Ada juga batuan granit yang telah dipecahkan. Pada umumnya ukuran batu yang dipakai adalah kurang lebih 20 mm sampai 75 mm.

Bukan hanya dimanfaatkan sebagai bahan campuran beton, agregat kasar juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan proyek infrastruktur badan jalan dan juga campuran batu pada sirtu tersebut. Campuran beton ini menggunakan batu kerikil yang dibagi menjadi tiga kelompok antara lain yakni kerikil sungai, kerikil galian, serta kerikil dari pantai. Pada umumnya telah terkandung zat-zat yang tercampur di dalam beton tersebut untuk kerikil atau batu yang diambil dari sungai dan pantai.

Cenderung licin dengan bentuknya yang bulat adalah salah satu ciri dari tekstur batuan yang diambil dari sungai. Sementara itu batu yang diambil dari hasil galian, zat yang terkandung di dalamnya yakni berupa debu, pasir, tanah liat, serta beragam zat organik yang lainnya. Apabila anda menggunakan ketiga jenis batuan atau kerikil tersebut di dalam campuran beton yang akan diproduksi, akan memberikan dampak yakni kualitas ikatan yang semakin baik pada beton tersebut. Di bawah ini adalah kumpulan batu kerikil yang dapat dengan mudah anda kenali:

  1. Cadas Tumbukan
  2. Kerikil Gunung
  3. Kerikil Murni
  4. Kerikil Pantai
  5. Kerikil Piemonte
  6. Kerikil Sungai
  7. Kerikil Teluk
  8. Kerikil Tepi
  9. Kerikil Tumbukan

Apabila batu tersebut pecah, biasanya akan diberikan penanaman berupa kricak. Kricak sendiri memiliki pengertian yakni material agregat kasar yang didapatkan dari batuan alam yang telah dipecahkan. Agregat sendiri memiliki ukuran yakni 5 mm sampai 70 mm. Anda bisa menggunakan mesin pemecah batu supaya dapat memudahkan anda di dalam proses pemecahan batuan tersebut karena hal ini bisa mempermudah proses penggilingan material.

Batu beton dapat anda pesan sesuai dengan tingkat kebutuhan proyek yang sedang dilakukan, karena batu ini telah tersedia dalam berbagai macam variasi ukuran maupun tempat asalnya. Untuk memenuhi kebutuhan konstruksi pembangunan publik maka sebaiknya kami sarankan untuk memilih jenis batuan beton dengan kualitas yang terbaik.

Anda juga dapat memanfaatkan batu split bagi pemenuhan campuran dari beton itu, batu split dapat dibedakan menjadi beberapa macam atau tipe Jika dilihat berdasarkan ukurannya yakni 1 cm hingga 4 cm. Apabila anda sedang mengerjakan proyek konstruksi untuk memenuhi bangunan tiang atau kelenjar beban maka sebaiknya anda menggunakan bantuan stik dengan ukuran 30 cm x 30 cm atau 20 cm x 30 cm.

Maka dari itu ukuran batu pecah tersebut yang sebaiknya digunakan adalah 3 sampai 4 cm. Namun apabila anda sedang mengerjakan pekerjaan proyek cor kolom dengan cara praktis yang memiliki ukuran 10*10 cm , anda hanya perlu menggunakan batuan pecahan dengan ukuran terkecil yakni kurang lebih sekitar 1 am sampai 2 cm.

Dibawah ini adalah pembagian dari ukuran batu beton jenis kricak, anda bisa menyesuaikan jenis berikut berdasarkan kebutuhan proyek yang sedang anda kerjakan:

  1. Kricak halus mempunyai ukuran yakni 5 sampai dengan 10 mm
  2. Kricak sedang mempunyai ukuran yakni 10 sampai dengan 20 mm
  3. Kricak kasar mempunyai ukuran yakni 20 sampai dengan 40 mm
  4. Kricak sangat kasar mempunyai ukuran yakni 40 sampai dengan 70 mm

Pasir

Pasir merupakan agregat halus yang biasanya dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan campuran beton. Untuk pekerjaan pengadukan dan plesteran pasir yang berfungsi sebagai percepatan maksimum dalam campuran standar spesifikasi agregat halus adalah 4,7 mm. Anda tidak boleh melebihi ukuran agregat sampai dengan 5 mm karena tidak akan bagus bagi kualitas hasil cetakan beton yang nantinya dihasilkan. Pasir yang dimanfaatkan untuk campuran beton bisa berasal dari alam atau pecahan batu yang ditemukan berasal dari sisa proses pemecahan batu di atas tersebut.

Juga terdapat ketentuan SNI 1737-1989-F yang menjelaskan bahwa agregat halus memiliki pengertian sebagai kumpulan butiran pasir, kerikil. batu pecah. Dan beragam mineral lainnya. Bahan tersebut berasal dari alam maupun hasil dari buatan manusia. Dapat dipastikan bahwa pasir yang dipakai di dalam campuran beton adalah batuan yang telah dihaluskan sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan yakni maksimum 4,7 mm. Lebih dari 0,14 mm sampai dengan 5 mm adalah ukuran dari butiran pasir tersebut yang merupakan hasil dari disintegrasi batuan alam atau alat pemecah batu tersebut. Nantinya pasir tersebut akan dimanfaatkan untuk bahan adukan, jadi Agregat halus ini haruslah diamati langsung dari lapangan atau lokasi.

Ukuran dari butiran pasir sendiri telah diklasifikasikan ke dalam dua kelompok yakni agregat halus dan agregat kasar. Di bawah ini adalah penjelasanya :

Agregat Halus

Agregat halus adalah agregat yang terbuat dari butir-butir yang secara keseluruhan bisa menembus lubang ayakan dengan ukuran 4.75 mm, 4.8 mm dan juga 5.0 mm.

Agregat Kasar

Agregat kasar adalah agregat yang butir butirnya tidak mampu menembus atau masih tertinggal pada lubang ayakan dengan ukuran 4.75 mm, 4.8 mm juga 5.0 mm.

Terdapat beberapa persyaratan agregat harus yang menjadi sebuah kewajiban serta harus dipenuhi menurut SNI nomor 003-6821-2002 karena harus menyesuaikan standar prosedur berikut :

  1. Memiliki tekstur yang keras dan tajam adalah sebuah keharusan bagi Agregat halus
  2. Butiran halus tersebut mempunyai sifat yang permanen yakni tidak mudah hancur dan pecah jika terjadi cuaca ekstrem. Hal tersebut dapat dibuktikan dari sifat yang biasanya dilakukan dengan pengujian menggunakan larutan dalam jenuh garam.
  3. Sangat ditekankan bahwa Agregat halus untuk tidak memiliki kandungan lumpur sebesar 5% pada berat keringnya. Jika telah melampaui kadar kandungan tersebut maka pasir wajib dicuci sampai sangat bersih terlebih dahulu.

Suatu distribusi ukuran butiran pada agregat itu sendiri merupakan gradasi dari agregat. Jika butir-butir memiilki kesamaan maka volume pori juga akan membesar. Hal tersebut terjadi karena perbedaan ukuran yang dimiliki oleh butiran tersebut sangatlah bervariasi, maka dari itu volume pori tersebut menjadi kecil. Hal tersebut juga disebabkan karena butiran kecil yang mengisi pori pada butiran yang besar.

Merupakan hal yang wajar apabila pori-pori menjadi lebih sedikit, maksudnya adalah mempunyai tingkat kepadatan yang sangat tinggi. Jika volume pori-pori tersebut mengecil maka terdapat hal baik yakni bahan penguat yang diperlukan juga lebih sedikit. Tingkat kekasaran dari pasir tersebut jika dilihat berdasarkan gradasinya telah dibagi menjadi empat yang berdasarkan dengan SK SNI T-15-1990-03 yaitu diantaranya di bawah ini:

  1. Pasir halus
  2. pasir agak halus
  3. pasir agak kasar
  4. pasir kasar

Semen

Zat yang pada umumnya dimanfaatkan untuk meletakkan baja, batako, maupun aneka bahan bangunan dari jenis lainnya adalah semen. Semen sendiri berasal dari istilah caementum yang merupakan bahasa Latin dengan arti memotong menjadi sejumlah bagian lebih kecil secara tidak beraturan.

Pada umumnya semen juga dimanfaatkan di pembuatan beton dengan jenis portland. Semen tersebut juga tergolong ke dalam material komposit yang diantaranya terdapat agregat kerikil, pasir serta air. Apabila anda menggunakan beton ini maka anda dapat mencetaknya sesuai dengan bentuk yang akan digunakan karena beton tersebut sudah mengeras Anda bisa menggunakannya sebagai elemen struktur struktur pada suatu proyek konstruksi pembangunan.

Semen portland biasanya digunakan untuk pembuatan mortar yakni terdapat campuran antara lain pasir dan juga air. Semen yang telah dicampur dengan air maka akan membentuk sebuah adonan dimana nantinya akan menjadi keras dalam beberapa jam saja. Dan jika proses pengeringannya semakin lama maka kuat pula tingkat pengerasanya. Beton dapat kering setelah 21 hari kemudian akan mencapai titik pengerasan maksimal secara berlanjut.

Semen Portland ini juga dibagi ke dalam 5 tipe diantaranya adalah :

Tipe 1

Tipe semen Portland yang satu ini dapat dimanfaatkan untuk konstruksi umum atau tidak menggunakan syarat-syarat tertentu di dalam penggunaanya. Tipe semen Portland ini juga yang paling banyak diproduksi dan dipasarkan sehingga sangat mudah untuk dijumpai.

Tipe 2

Pada umumnya semen Portland ini dimanfaatkan untuk bangunan dengan suhu tinggi. Jadi apabila terdapat proses pengurangan air atau hidrolisis lama memasuki proses pengeringan semen portland ini. Semen portland tipe ini sangat disarankan untuk beberapa bangunan sarana publik contohnya dermaga, landasan ataupun juga

bendungan.

Tipe 3

Semen tipe 3 merupakan semen Portland yang membutuhkan tingkat kekuatan cukup tinggi di Dalam penggunaan serta pengaplikasiannya semen tersebut terutama ketika masuk ke dalam tahap permulaan pasca terjadinya pengikatan.

Tipe 4

Semen tipe ini memerlukan tingkat panas hidrasi yang lebih rendah dalam pengaplikasiannya. Jadi tidak mengherankan apabila semen Portland dengan tipe ini paling sering digunakan di Bendungan serta lapangan udara yang membutuhkan struktur concrete dengan bervolume besar.

Tipe 5

Semen Portland jenis ini juga memerlukan resistensi tinggi terhadap zat sulfat di dalam penerapannya. Semen Portland tipe 5 adalah semen yang cocok untuk diterapkan di pembangunan beton bertulang yang mempunyai area rentan terhadap air atau tanahnya yang mengandung zat garam dan sulfat. Maksudnya adalah mudahnya terkena korosi karena lokasi tersebut. Seperti area pertambangan, dan lautan perairan payau dan masih banyak lagi yang lainnya.

Demikianlah ulasan yang dapat kami sampaikan untuk anda yang ingin mengetahui pembuatan beton terbaik yang tentunya akan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Apabila saat ini anda sedang memerlukan atau membutuhkan beton dengan kualitas tinggi serta baik dan juga mutu terjamin ada di kontak yang telah tersedia pada website kami karena kami akan selalu siap sedia membantu anda dalam memenuhi kebutuhan pembangunan yang sedang dikerjakan.

Kami menyediakan segala jenis beton antara lain adalah Car Stopper, Box Culvert, Kanstin, Pipa Beton, Road Barrier, Pagar Panel, Sheet Pile, Tiang Pancang, dan Tiang Listrik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *