Bagaimanakah Penerapan Teknologi Anti Korosi pada Beton?

Beton adalah satu dari sekian banyak produk konstruksi yang diyakini kualitas terbaik karena sangat kuat dan tidak rentan berkarat. Meski demikian, masih saja ada potensi-potensi lainnya yang mengakibatkan beton mengalami kerusakan, seperti adanya nggak zat-zat bersifat korosif sehingga lama-kelamaan akan menimbulkan proses perkaratan pada beton yang memiliki struktur baja atau tulangan. Dalam artikel ini akan dibahas terjadinya proses korosi yang terjadi akibat reaksi kimia pada bagian kandungannya. Maka, bukan hal yang asing lagi jika produk beton pun berpotensi terserang proses perkaratan.

Di bawah ini adalah beberapa poin mengapa struktur beton sangat mudah terjangkit proses korosi atau karat, sebagai berikut:

  • Struktur beton memiliki posisi yang berada di dalam tanah, seperti pembangunan pondasi, basement, terowongan dan lain sebagainya.
  • Struktur beton yang diaplikasikan area laut, seperti dermaga, platform Offshore dan jetty
  • Struktur beton yang diaplikasikan pada tempat yang memiliki kadar karbondioksida tinggi.

Produk beton yang kini tengah banyak mengalami risiko terjadinya perkaratan adalah beton yang bersinggungan langsung dengan zat-zat korosif pada air, seperti dermaga. Hal ini dikarenakan material beton menciptakan sebuah bentuk ettringite, gimana suatu reaksi kimia terjadi antara unsur kalsium pada beton dan garam sulfat yang berada di sisi luar atau permukaan beton. Semacam pada material karet besi, yang mana ettringite-nya mengakibatkan volume beton menjadi berkembang. Apabila hal tersebut tidak ditindaklanjuti, maka lama-kelamaan massa beton akan terdesak dan timbul sejumlah keretakan.

 

Cara Menguatkan Struktur Beton Agar Memiliki Usia Penggunaan yang Lama

Seperti yang anda ketahui sebelumnya, bahwa proses terjadinya korosi pada beton tentu saja menimbulkan dampak buruk pada suatu bangunan. Pergantian pihak yang terlibat pun juga turut merasakan efek negatif dari penggunaan material tersebut. Tentu saja hal ini akan menimbulkan kerusakan yang cukup fatal, sekaligus menetapkan anggaran biaya menjadi membengkak ketika proses perbaikan dilakukan.

Oleh karena itu dibutuhkan sebuah perencanaan atau rancangan terkait tingkat ketebalan beton itu sendiri, sehingga dapat menyesuaikan dengan area lingkungan yang akan diaplikasikan. Contoh, apabila anda hendak memposisikan sebuah struktur beton pada lingkungan yang bersifat korosif, maka pastikan selimut atau lapisan beton juga harus lebih tebal.

Apabila saat ini anda belum mampu mengatasi permasalahan tersebut, ada baiknya jika Anda mengaplikasikan poin-poin. Sehingga struktur beton yang anda buat memiliki tingkat kekuatan yang baik dan anti terhadap korosif, usia penggunaan pun menjadi lebih lama.

  • Pastikan material agregat beton yang Anda pilih memiliki bahan dasar yang berkualitas
  • Pastikan anda melakukan pengontrolan pada pada keretakan. Sebab besar kecilnya keretakan tersebut tentu saja mengakibatkan kerusakan yang lebih fatal, yaitu terjadinya perkaratan.
  • Pastikan anda telah menggunakan teknologi canggih sehingga beton dan tulangan dapat terlindungi dari proses korosi sekaligus merupakan.

 

Penerapan Teknologi Anti Korosi pada Beton

Berikut ini adalah beberapa teknologi untuk penanganan korosi terhadap beton. Penerapan teknologi ini sangat disarankan jika beton yang anda pasang berada di lingkungan lembab dan berair.

Everdure Caltite

Penggunaan teknologi pada beton ini dianggap mampu memberikan dampak positif pada integral waterproof, sehingga produk menjadi lebih tahan terhadap air. Proses penggunaannya pun juga dianggap lebih praktis, anda hanya cukup memadukan adonan beton saat awal pembuatannya. Komposisi yang disarankan untuk penggunaan produk ini adalah 30 liter per M3. Sebab metode beton ini menerapkan campuran yang tahan air, kebutuhan material pada beton ini digunakan pada area yang memiliki tekanan air tinggi. Material ini juga dapat berfungsi pada sebuah area yang dapat memiliki potensi korosi dengan tingkat konsentrasi yang tinggi.

Corrproof

Kegunaan dari teknologi ini nyaris serupa dengan teknologi yang sebelumnya yaitu, Everdure Caltite dimana sepatu roda beton mampu bertahan terhadap proses perkaratan karena kedap terhadap air. Pertidaksamaan dari kota Padang itu hanya terletak pada tangkaran perpaduannya saja. Disarankan untuk penggunaan Corrproof  sebanyak 20 liter air per M3 saja. Langkah berikutnya adalah proses pengadukan bahan yang nantinya akan meningkatkan mutu beton. Tidak hanya berfungsi sebagai bahan campuran beton saja, namun produk ini juga dapat digunakan untuk keperluan material mortar ketika proses perbaikan beton dilakukan.

RAPIDARD CF

Penggunaan dalam metode ini biasanya terjadi dalam proses perbaikan struktur beton teknologinya diaplikasikan pada daerah lautan yang bersifat pasang surut. Sehingga wajar proses perbaikannya membutuhkan waktu yang singkat. Contoh, pada perbaikan pile cap dermaga, terutama bagian selimut beton. Dalam memenuhi kebutuhan tersebut, maka diperlukan Rapidard CF yang secara umum memiliki kandungan zat aditif semen dengan teknologi chloride free. Dengan demikian maka proses pengerjaan proyek perbaikan tidak memakan banyak waktu karena proses pengeringan nya sangat singkat dan merata.

Calcure B*R

Klorida dan sulfat adalah zat korosif yang terdapat pada air. Kedua zat inilah yang menyebabkan proses perkaratan pada beton menjadi lebih cepat. Sulfat dan klorida sejatinya dapat dengan mudah masuk pada bagian retakan atau celah-celah kecil beton. Beton yang permukaannya terdapat retakan umumnya terjadi apabila hidrasi atau penguapan air telah berlangsung cukup cepat dan menyebabkan penyusutan volume pada beton.

Pada kasus tersebut, penggunaan Calcure B*R adalah metode terbaik untuk menerapkan perawatan pada beton. Dengan begitu, proses keretakan yang bermula dari penguapan tidak akan terjadi kembali. Proses pelapisan Calcure B*R ini terbilang cukup mudah. Anda hanya melakukan penyemprotan atau kuas pada area beton yang akan anda lindungi.

Demikian penjelasan artikel terkait teknologi anti korosi pada beton. Teknologi tersebut masih digunakan oleh sebagian besar kontraktor pembangunan hingga saat ini. Dengan anda mempelajari proses perkaratan pada beton, diharapkan beton yang anda produksi atau gunakan memiliki usia penggunaan yang lebih lama.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *