Kendala Dalam Pengaplikasian Beton Pracetak

Dalam menggunakan produk beton pracetak, tentu tidak lepas dari adanya kendala yang harus diatasi sesegera mungkin. Kunci keberhasilan dari mengatasi kendala tersebut sedikit banyaknya berasal dari pengaruh manajemen dengan segala aspeknya. Dikarenakan banyaknya faktor yang mempunyai pengaruh terhadap pengaplikasian beton pracetak, maka sangat memungkinkan bahwa pengaplikasian teknologi tersebut belum terlihat memberikan hasil yang signifikan. Berikut ini terdapat sejumlah faktor aspek manajemen yang harus anda perhatikan dalam menggunakan produk beton pracetak. 

Bahan 

Bahan yang dibutuhkan dalam mendukung produksi komponen-komponen beton precast sehingga menjadi sedemikian rupa sedemikian (dengan beban tertentu) rupa agar tetap terpenuhi dalam persyaratan teknis lainnya. 

Teknologi 

Satu dari sekian permasalahan dalam mengaplikasikan metode beton pracetak adalah teknologi yang menggabungkan antara satu komponen dengan komponen lainnya agar keutuhan struktur dapat segera tercapai. Tentu saja ini tidaklah sama dengan metode pemasangan atau pembuatan beton secara insitu yang dikenal umum. 

Sumber Daya Manusia 

Pengaplikasian metode baru pastinya tidak lepas dari kebutuhan sumber daya yang berkemampuan untuk merancang dan mengeksekusinya dengan baik. Kemampuan tersebut bisa didapatkan dengan mengikuti kegiatan pengembangan teknologi beton pracetak secara aktif. Dalam hal ini, faktor pengalaman mempunyai peranan penting dalam penentuan pengembangan dan pelaksanaan metode beton pracetak. 

Logistik 

Pada tahap pengadaan material, tentu diperlukan volume yang berkapasitas besar. Otomatis, biaya yang harus dikeluarkan juga relatif besar. 

Perencanaan 

Dalam tahap perencanaan, hal yang harus anda amati adalah usaha untuk memperoleh berat komponen yang ringan tanpa harus mengurangi beberapa persyaratan teknis. Di samping itu, bentuk komponen serta bagian sambungan juga menjadi hal terpenting. Tujuannya adalah untuk kemudahan proses instalasi dan transportasi. Sehingga pengendalian biaya dan jadwal pekerjaan dapat dipermudah dalam proses pemasangan komponen-komponen di area proyek. 

Produksi 

Faktor produksi adalah salah satu peranan mutlak dari pihak produsen. Apabila hal-hal yang berhubungan dengan logistik tidak ada masalah, maka secara umum akan berkaitan dengan hal-hal teknis. Dengan kata lain, apabila menyerahkan pekerjaan tersebut kepada pihak produsen profesional, maka hambatan teknis dapat direduksi semaksimal mungkin. 

Adapun hal penting lainnya dalam proses produksi adalah menentukan tingkat prioritas dari jenis komponen yang harus didistribusikan. Oleh sebab itu, koordinasi antara produsen serta pihak instalator atau kontraktor sangatlah dibutuhkan. Di lain sisi, area produksi juga harus tertata dengan baik. Yaitu dimulai dengan tempat material dasar sampai pada proses pengecoran dan tempat penyimpanan beberapa komponen beton precast. Hari ini menuntut adanya konsekuensi atau tuntutan lahan kerja yang sangat luas untuk menempatkan komponen dan bahan beton pracetak yang diproduksi. Baik dalam ukuran maupun kuantitas besar. 

Distribusi dan Pengangkutan 

Definisi pengangkutan dalam ulasan ini adalah komponen beton yang sudah jadi kemudian akan diangkut dari area pabrik menuju lokasi proyek. Sementara untuk definisi distribusi yaitu perpindahan komponen beton Precast dari penyimpanan lokasi proyek menuju Posisi dimana komponen tersebut akan diletakkan menjadi bagian dari suatu keutuhan bangunan.

Tanggung jawab dari pihak produsen beton pracetak adalah memastikan proses pengangkutan berjalan normal, sementara proses distribusi merupakan tanggung jawab dari pihak kontraktor itu sendiri. Alat pendukung yang biasanya digunakan sebagai standar untuk pelaksanaan pekerjaan pemindahan tersebut diantaranya adalah truk bak terbuka, forklift dan portal crane. Ketiga alat tersebut setidaknya harus ada agar proses bongkar muat komponen pada area pabrikasi kolokasi proyek menjadi mudah dan termobilisasi.

Instalasi 

Kemudahan serta kecepatan instalasi komponen beton pracetak adalah suatu bukti bahwa sistem tanah bekerja dan terencana sebagaimana seharusnya. Intinya adalah efisiensi waktu menjadi tujuan utama dalam penerapan metode tersebut. Sehingga pendataan yang berkaitan dengan kecepatan instalasi komponen harus diamati dan terkontrol. Apabila terdapat kesulitan saat proses instalasi, maka ada baiknya anda harus meneliti ulang terkait hambatan yang diakibatkan oleh peralatan atau oleh sistem. 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *