Istilah Cut and Fill dalam Dunia Konstruksi

Cut and fill merupakan suatu proses pengerjaan tanah yang membutuhkan beberapa material pada suatu tempat dengan cara diurug serta ditimbun ke tempat lain. Proses cut and fill bertujuan agar permukaan tanah terlihat rata. Dengan demikian, proses pengerjaan pembangunan yang akan berlangsung pada tanah tersebut menjadi lebih mudah. Pekerjaan tanah biasa serta cut and fill perbedaannya terletak pada proses penggalian dan urug dalam lokasi yang sama. Namun sebelum memulai pengerjaan, ada baiknya harus mengetahui terlebih dahulu perhitungan serta kondisi tanah yang akan dijadikan target pembangunan. Sehingga jumlah tanah yang diambil serta dibuang dapat diminimalisir agar biaya transportasi yang dikeluarkan tidak terlalu banyak.

Tujuan Cut and Fill

Terjadinya proses cut and fill bertujuan sebagai berikut, yakni:

  • Menghindari proses penurunan permukaan tanah
  • Menyajikan akses ke area lain
  • Meratakan permukaan tanah
  • Sebagai penyangga bebatuan di sekeliling sehingga resiko amblas tidak akan terjadi

Metode Cut and Fill

  • Satu dari sekian contoh pengaplikasian cut and fill adalah pada saat pembukaan suatu lokasi baru. Secara umum, sebelum membuka lahan konstruksi bangunan yang baru proses pengerjaan cut and fill dilaksanakan. Contohnya, pada pembangunan gedung baru, pembuatan pondasi, dan aneka proses pengerjaan konstruksi sipil yang lain.
  • Selain untuk pendirian gedung, cut and fill juga seringkali diaplikasikan pada saat proses pengerjaan jalan berlangsung. Hal ini bertujuan agar struktur tanah yang rusak atau tidak rata sebelumnya dapat diratakan. Contohnya, sebelum instalasi paving block maka patut dipastikan apakah struktur tanahnya sudah baik. Namun jika belum, proses cut and fill perlu dilaksanakan.
  • Di samping sebagai proses pembangunan konstruksi bangunan, cut and fill juga bisa diaplikasikan dalam proses penambangan. Dalam hal ini, material alam yang berharga akan diambil. Selanjutnya gas kalian akan diisi kembali dengan tanah bebatuan atau rumput agar dinding penggalian tidak ambruk.

Perencanaan Proses Cut and Fill

Sebagaimana yang telah di singgung dalam ulasan sebelumnya, cut and fill merupakan sebuah proses yang memerlukan suatu perancangan matang. Hal tersebut ditunjukkan pada beberapa tahapan pengerjaan berikut ini yang patut Anda perhatikan.

Survei Lokasi Target

Survei terhadap lokasi memiliki tujuan agar Anda dapat mengetahui secara pasti terkait lokasi pengerjaan. Hal ini meliputi tempat akses jalan, kondisi lingkungan, kondisi tanah, prasarana serta berbagai informasi pendukung yang lain. Data data yang telah dikumpulkan nantinya akan menjadi pertimbangan perancangan pembangunan lahan atau biasa disebut dengan desain ground. Melalui rancangan atau perencanaan tersebut, maka Anda dapat menentukan anggaran yang akan dikeluarkan.

Penghitungan Lahan

Anda dapat melakukan penghitungan lahan secara manual atau bisa juga menggunakan theodolite bahkan GPS. Penghitungan atau pengukuran lahan bertujuan agar proses cut and fill yang telah direncanakan dapat sesuai dengan kontur tanah serta batas lahan di area target. Dengan demikian, pekerjaan cut and fill pada lahan tersebut menjadi lebih mudah terkait proses penyediaan akses jalan, instalasi air serta beberapa titik yang akan menjadi area pembangunan.

Pengolahan Data Survei dan Perencanaan Lahan

Setelah Anda memperoleh beberapa data terkait detail lokasi, maka Anda bisa melanjutkan pada langkah terakhir dalam merencanakan pengerjaan cut and fill. Salah satunya adalah mengolah data dan mentransformasikannya ke dalam bentuk visual. Tujuannya adalah proses perencanaan biaya dan pembangunan dapat dijalankan secara lebih mudah. Di samping itu, perencanaan tersebut juga akan berfungsi sebagai patokan atau dasar dari beberapa proses konstruksi bangunan yang akan berlangsung kedepannya.

Alat Cut and Fill

Secara umum proses pengerjaan feel menggunakan beberapa alat berat seperti front shovel, backhoe serta clamshell. Akan tetapi, jika tanah yang akan dibangun tidak begitu luas, maka Anda bisa menggunakan metode manual atau dengan tenaga manusia.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *