Analisa Penggunaan Reinforced Concrete / Tiang Pancang Beton pada Konstruksi Pembangunan

Tiang pancang beton atau juga bisa disebut dengan precast reinforced concrete merupakan beton yang memiliki tulangan dan dicetak dalam bekisting. Jika beton ini sudah cukup kuat dan juga matang maka bisa diangkat dan dipanjangkan sesuai dengan fungsinya. Pada tiang pancang beton ini dibutuhkan penulangan seperti baja yang gunanya untuk menahan kelenturan yang nantinya akan muncul di saat proses pemancangan dilakukan. Pada saat pengecoran tentunya akan dilakukan di lokasi konstruksi. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pengangkatan tiang pancang beton. Jika dibuat di pabrik maka tentunya akan sangat sulit untuk membawanya ke lokasi constructie apalagi jika transportasi angkutan pembawa sangat terbatas.

Kami adalah perusahaan penyedia material beton pracetak yang mana memiliki berbagai macam produk berbahan beton yang sudah terjamin mutu dan kualitasnya. Kami juga menyediakan berbagai macam kebutuhan material beton terlengkap yang dapat Anda pilih dan anda sesuaikan dengan kebutuhan yang sedang anda lakukan saat ini.

Keuntungan Menggunakan Reinforced Concrete Pile

  • Reinforced concrete Pile memiliki suatu tegangan yang sangat besar. Jika tegangan dari reinforce concrete pile ini semakin besar maka mutu beton pun akan semakin baik. Mutu dari beton tersebut juga dapat disesuaikan dengan fungsi serta kegunaannya pada suatu konstruksi.
  • Penggunaannya tidak membutuhkan banyak galian tanah. Tersebut dikarenakan reinforced concrete pile ini tidak berpengaruh tinggi pada muka air tanah.
  • Tiang pancang beton ini juga sangat awet dan juga tahan lama dan dapat dibandingkan dengan tiang pancang kayu yang tidak tahan lama
  • Tiang pancang beton ini tahan terhadap air dan juga bahan kimia yang bersifat korosif. Hal tersebutlah yang menjadikan sifat dari beton ini memiliki daging yang tebal dan juga dapat melindungi bagian dalam tulangan beton.

Kelemahan Reinforced Concrete Pile

  • Reinforced concrete Pile memiliki bobot yang sangat berat karena dimensinya cukup besar. Maka dari itu pengangkutannya pun akan sangat sulit dan sangat memakan biaya yang mahal. Solusi yang tepat dari masalah tersebut adalah menggunakan pengecoran yang dilakukan pada lokasi konstruksi sehingga tidak lagi memerlukan usaha pengangkutan yang sulit dan juga rumit
  • Membutuhkan waktu yang cukup lama dan tidak Sebentar agar reinforced concrete ini siap dipakai dan diangkut. Mama ini juga membutuhkan waktu pengangkutan peserta harus memastikan kualitas tiang pancang bisa maksimal dan cukup keras.
  • Penyambungannya sangat sulit dilakukan karena tiang pancang ini memiliki panjang yang kurang dari rata-rata. Jika ingin menyambung nya maka harus menggunakan alat penyambung khusus yang mana memerlukan pengeluaran biaya yang lebih banyak lagi.

Proses Pemancangan Reinforced Concrete Pile

Pemanjangan merupakan suatu proses atau usaha untuk menempatkan reinforcedd concrete pile ini di dalam tanah. Proses pelaksanaan ini terbagi menjadi tiga tahap yaitu:

  • Reinforce concrete pile perlu diatur posisinya terlebih dahulu. Langkah selanjutnya yaitu pengangkatan dan juga pendirian tiang pancang serta proses memindahkan tiang pancang tersebut ke lokasi pemancangan, pengaturan arah dari tiang pancang dan langkah selanjutnya yaitu percobaan untuk pemancangan ke dalam tanah.
  • Proses dalam pemancangan reinforced concrete pile. Pada proses ini perlu dilakukan ketidaksesuaian dari perencanaan awal. Perencanaan tersebut meliputi jumlah pukulan pada tiap penurunan tiang yaitu sekitar 0,25 hingga 0,5 m. Pada tahap ini merupakan tahap yang cukup penting dilakukan dengan kehati-hatian dan juga perlu untuk mengetahui apakah tiang pancang sudah mencapai tanah pada bagian yang keras atau belum seperti pada perencanaan sebelumnya.
  • Setting. Langkah ini meliputi pengukuran pada penurunan tiang pancang di setiap pukulannya di akhir proses pemancangan. Terdapat nilai dari penurunan yang nantinya akan digunakan untuk mengetahui kapasitas yang mendukung tiang pancang tersebut.

Peralatan pada proses pemasangan reinforced concrete pile

Ada beberapa alat yang diperlukan dan digunakan untuk proses pemancangan tiang pancang ini. Berikut ini alat yang digunakan antara lain

  • Hammer
  • Drop Hammer
  • Mesin derek
  • Tali atau kabel
  • Leader
  • double acting Hammer
  • Single acting Hammer

Sejarah Munculnya Reinforced Concrete pile / Tiang Pancang Beton

Pondasi tiang pancang ini merupakan bagian dari struktur yang mana dimanfaatkan untuk menerima dan juga mentransfer beban dari struktur atas ke tanah penunjang yang mana diletakkan pada kedalaman tertentu. Bentuk dari tiang pancang itu sendiri panjang dan juga langsing yang tujuannya untuk menyalurkan beban ke tanah agar bisa lebih dalam. Tiang pancang yang terbuat dari beton ini nantinya akan dipukul, dibor ataupun didongkrak ke dalam tanah setelah itu dihubungkan dengan pile cap. Semuanya tergantung pada tipe tanah serta material dan karakteristik penyebaran beban tiang pancang melalui spesifikasi yang di miliki karena memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

Pondasi tiang pancang ini banyak digunakan sebagai penerima beban dan juga sistem transfer beban bertahun-tahun yaitu tepatnya pada awal peradaban dari komunikasi dan juga pertahanan. Ini juga dilakukan untuk hal-hal di desa dan kota yang terletak di tengah sungai ataupun danau. Maka dari itu Dalam penggunaannya perlu untuk memperkuat tanah penunjang dengan beberapa tiang.

Pada tahun 1740 dimana terdapat seorang ilmuwan yang menemukan yaitu bernama Christopher Polhem yang menemukan peralatan pile Driving yang mana menyerupai pile Driving saat ini. Di tahun 1800 tiang pancang baja telah banyak digunakan dan selanjutnya di tahun 1900 menggunakan tiang beton. Kemajuan dan juga revolusi industri yang membawa dampak perubahan penting bagi sistem pile Driving dengan menemukan mesin uap dan juga mesin diesel. Baru-baru ini juga meningkat permintaan pada konstruksi yang mana harus menggunakan beton yang di dikembangkan oleh Para pengembang. Para pengembang pun dapat memanfaatkan tanah yang memiliki ciri kurang bagus. Hal tersebutlah yang membuat Para pengembang ini mengembangkan dan meningkatkan pile Driving.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *